Wednesday, May 3, 2023

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

 

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

UMI FAIZAH

CGP Angkatan 7

SMP Negeri 1 Sampit

Kabupaten Kotawaringin Timur

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).

Bob Talbert

 

Sebagai seorang pendidik, saya sering mengalami dilema etika, antara mengajarkan isi materi, mengejar ketuntasan materi ataukah mengajarkan makna dan penerapan sesungguhnya dari materi tersebut yang membutuhkan waktu yang lebih lama, yang mungkin akan mengakibatkan materi tidak tuntas, namun anak akan mamahami makna sebenarnya dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai dalam suatu pengambilan keputusan yang saya pegang yaitu apapun keputusan yang saya buat harus dapat dipertanggungjawabkan serta berpihak pada murid. Pengambilan keputusan tersebut juga diharapkan akan memberikan dampak positif pada lingkungan sekolah, yaitu terciptanya lingkungan yang aman, nyaman, tanpa adanya perselisihan.

Sebagai pemimpin pembelajaran, maka keputusan yang saya ambil akan menentukan apa yang akan murid saya dapatkan dari pembelajaran yang saya laksanakan. Maka keputusan yang saya ambil haruslah mampu menuntun tumbuh kembang anak sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Pengambilan keputusan harus mengutamakan kebutuhan belajar murid dan juga pembentukan karakter murid melalui pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional.

Education is the art of making man ethical.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Menurut Saya, maksud dari kutipan tersebut adalah, setiap permasalahan yang kita alami, baik dilema etika ataupun bujukan moral dapat diputuskan melalui 4 paradima, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan, sehingga keputusan yang kita ambil harus didasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yaitu tanggung jawab dan berpihak kepada murid.



Bujukan moral adalah sebuah situasi ketika pendidik harus memilih keputusan benar atau salah. Dalam Pratap Trilogi KHD menyatakan: Ing Ngarsa Sung Tulodho, bahwa kita sebagai pemimpin pembelajaran, hendaknya memberi teladan yang bijak dalam pengambilan keputusan. Ing Madyo Mangun Karso, bahwa dalam pengambilan keputusan, hendaknya kita mampu memberdayakan dan membangun kerukunan murid. Tut Wuri Handayani, bahwa sebagai pemimpin dalam pengambilan keputusan, maka keputusan yang kita ambil, hendaknya mampu mendorong kolaborasi dan meningkatkan kinerja murid.

Nilai-nilai kebajikan yang sangat mempengaruhi kebijakan kita dalam pengambilan keputusan adalah keadilan dan tanggung jawab. Adil berarti menempatkan sesuatu sesuai dengan porsinya. Sedangkan tanggung jawab berarti mampu menanggung resiko dari keputusan yang telah kita pilih. Nilai ini harus ditanamkan sejak dini dan dibudayakan dalam lingkungan sekolah, agar kelak murid kita menjadi orang yang bijak dalam mengambil keputusan.

Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengelola dan menyadari aspek sosial emosional agar mampu bijak dalam mengambil dan menguji keputusan. Seorang guru yang memiliki kesadaran diri yang baik menunjukkan integritas dan tanggung jawab dalam memutuskan masalah yang berkaitan dengan dilema etika. Guru juga harus mampu memiliki kesadaran penuh ketika menghadapi suatu dilema etika, dengan kesadaran penuh, maka perhatian, rasa ingin tahu, dan kebaikan akan mempengaruhi keputusan guru dalam menciptakan wellbeing ekosistem (kesejahteraan psikologis).

Nilai-nilai yang dianut oleh pendidik seperti keadilan, kemanusiaan, tanggung jawab, kejujuran dan lain-lain akan sangat mempengaruhi pendidik tersebut dalam mengambil suatu keputusan, baik yang berupa dilema etika maupun bujukan moral. Karena nilai ini akan menjadi dasar seorang pendidik dalam mempertimbangkan benturan nilai yang muncul dalam kasus dilema etika dan bujukan moral. Mana nilai yang harus dipertegas atau  dikalahkan.

Lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman adalah lingkungan yang membangun persepsi bahwa setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda.  Tugas pendidik adalah membantu anak-anak menemukan jati diri dan mengembangkan potensinya. Persepsi tersebut akan mendorong kentalnya kolaborasi antar murid, guru, maupun orang tua. Lingkungan tersebut akan tercipta dari budaya positif. Budaya positif akan terbentuk dari kesepakatan dan sinergitas para pelaku lingkungan dalam menyepakati tindakan positif. Dalam kesepakatan inilah dibutuhkan suatu ketrampilan dalam pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan nilai-nilai kebajikan.

Pada kasus pengambilan keputusan dari suatu masalah dilema etika, dibutuhkan suatu kejelian dalam analisisnya. Akankah menggunakan prinsip end based thinking, Rule based Thinking, Care Based Thinking dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu perlu adanya komunikasi dan keterbukaan untuk memetakan suatu masalah dilema etika berdasarkan paradigmanya. Seperti Individu vs kelompok keadilan vs kasihan, kebenaran vs kesetiaan, atau jangka pendek vs jangka panjang.

Agar dapat memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda, kita harus mengetahui kesiapan, minat dan profil belajar murid. Dengan memahami ketiganya, kita akan mampu menyusun pembelajaran yang berpihak pada murid, yaitu pembelajaran berdiferensiasi, baik dari sisi konten, proses, maupun produk. Dengan mewujudkan pembelajaran yang demikian, maka murid akan semakin merdeka dalam belajarnya.

Sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus lebih hati-hati dalam pengambilan keputusan. Karena keputusan yang kita ambil akan terkait secara terus menerus dan berdampak pada kehidupan murid kita.

Sebagai seorang pendidik kita harus mampu mengenali nilai dan peran diri kita agar mampu memahami dan menerapkan filosofi KHD dalam pembelajaran di kelas. Kita juga harus mampu memahami kebutuhan belajar murid kita yang beragam dan mampu untuk mengelola sosial dan emosional murid kita. Pemahaman tersebut dapat kita eksplorasi menggunakan prinsip coaching/supervisi akademik dengan demikian akan muncul keputusan yang mampu menciptakan budaya positif demi terwujudnya sekolah yang berpihak pada murid.

Pemahaman saya tentang materi modul 3.1 ini adalah tentang penerapan 4 Paradigma, 3 Prinsip dan 9 langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan. Dimana pemahaman tersebut saya gunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul untuk memetakan mana yang benar vs benar (dilema etika) atau benar vs salah (bujukan moral). Hal diluar dugaan yang saya dapatkan pada modul ini adalah ketika kita menghadapi kasus dilema etika, maka kita perlu memunculkan opsi trilema agar muncul solusi kreatif yang bisa diterima semua pihak.

Sebelum mempelajari modul ini, saya cenderung menyelesaikan masalah menggunakan prinsip end based thinking, yaitu saya melakukan karena itu yang terbaik untuk kebanyakan orang ataupun rule based thinking, yaitu berpusat pada tugas dan aturan yang ada. Setelah mempelajari modul 3.1, saya lebih banyak mengolah rasa empati saya untuk memutuskan sesuatu menggunakan rasa peduli (Care based thinking).

Sebagai individu, modul ini sangat penting bagi saya, karena modul ini membuat saya mengerti bagaimana langkah- langkah yang harus saya terapkan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan masalah pribadi saya. Sebagai pemimpin, modul ini juga sangat penting, karena keputusan yang diambil akan menyangkut kepentingan orang banyak sehingga harus dianalisis dan diputuskan menggunakan langkah yang tepat.


Salam Guru Penggerak

Tergerak, bergerak, menggerakkan

 

Monday, February 13, 2023

Membagikan Pemahaman dan Pengalaman Penerapan Budaya Positif

 Assalamu'alaikum...wr...wb..

Salam dan bahagia bapak/ibu guru semua.



Budaya positif adalah suatu pembiasaan yang bernilai positif, Di dalamnya mengandung sejumlah kegiatan yang mampu menumbuhkan karakter Murid. Budaya positif perlu dibangun dalam suatu kelas. Untuk mewujudkan budaya positif harus dilakukan sejak dini mengingat dalam prosesnya membutuhkan waktu yang lama dan konsisten dari setiap stakeholder yang ada. Sebagai calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Kotawaringin Timur merasa perlu untuk berbagi kepada semua warga sekolah, agar nantinya dapat berjuang bersama-sama dalam mewujudkan dan menerapkan budaya positif di sekolah.

Sebagai calon guru penggerak tentu memiliki peran yang besar dalam mewujudkan disiplin positif, baik di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah. Di lingkungan sekolah, guru dapat menerapkan budaya positif seperti bekerja sama dengan rekan sejawat, berinteraksi secara akrab dengan peserta didik, menerapkan sikap disiplin dan bertanggung jawab serta menjadi teladan bagi peserta didik. Sedangkan di lingkungan kelas, salah satu langkah yang guru dapat lakukan adalah membangun budaya positif melalui komunikasi serta adanya keyakinan yang diyakini baik dan positif.

Pembentukan keyakinan kelas memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan pembelajaran. Apabila guru dan murid membuat keyakinan kelas dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran, maka akan berpengaruh pada perubahan tingkah laku murid. 

Tujuan


Tolak Ukur 


Linimasa Kegiatan


Deskripsi Kegiatan Aksi Nyata

Kegiatan Sosialisasi Budaya positif kepada seluruh rekan guru SMPN 1 Sampit dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Januari 2023 bertempat di ruang guru SMPN 1 Sampit. Kegiatan dihadiri oleh Kepala sekolah dan semua rekan guru SMPN 1 Sampit. Materi disampaikan secara bergantian oleh 4 orang CGP yang ada di SMPN 1 Sampit, yaitu saya dan tiga orang rekan CGP lainnya. Antusias rekan guru dapat kami rasakan dengan perhatian dan respon yang baik sampai berakhirnya acara sosialisasi budaya positif ini.

Kemudian kegiatan saya lanjutkan di kelas dengan agenda pembuatan keyakinan kelas di 7 ruang 7. Seluruh murid antusias dalam merumuskan keyakinan kelas mereka. Sebelumnya kelas sudah memiliki kesepakatan kelas dan dengan adanya pemahaman tentang keyakinan kelas, murid diharapkan dapat menerapkan budaya positif dari motivasi internal.



Hasil 


Refleksi dan Perbaikan

Perasaan saya setelah melakukan aksi nyata ini sangat senang dan bersemangat demi melakukan perubahan baik melalui budaya positif. Murid saya juga sangat antusias dalam membuat keyakinan kelas, karena mereka dapat mengemukakan ide-idenya. 

Rencana perbaikan

1. Melakukan evaluasi secara berkala

2.selalu berkoordinasi dengan pihak terkait

3. Terus meningkatkan pemahaman dan penerapan budaya positif


Bergerak, tergerak, dan menggerakkan

Monday, October 31, 2022

Webinar Praktik Baik Implementasi Rumah Belajar dan Aksi Nyata Platform Merdeka Mengajar

 


Penerapan suatu model pembelajaran tentunya diiringi dengan pemanfaatan media berbasis TIK.  Aplikasi yang sering dimanfaatkan adalah Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar yang mendukung guru serta peserta didik dalam menunjang pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan efisien.

Hari senin, 31 Oktober 2022 kami sahabat rumah belajar Kabupaten Kotawaringin Timur melaksanakan
Webinar " Praktik Baik & Aksi Nyata Platform Merdeka Mengajar". Alhamdulillah kegiatan ini sangat didukung oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur. Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Wahyudi selaku Kabid Pembinaan Ketenagaan mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur. 

Kegiatan webinar ini diikuti olehlebih dari 200 peserta, yaitu bapak/ibu kepala sekolah, pengawas, Guru dari berbagai jenjanng dari tingkat PAUD, TK, SMP. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan webinar ini. Alhamdulillah apa yang kami sampaikan bisa bermanfaat bagi bapak/ibu guru.



"Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar”.

#PusdatinKemendikbudristek #MerdekaBelajar #PembaTIK2022 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022  #PlatformMerdekaMengajar#BerbagiTIK


Diseminasi Praktik Baik Pemanfaatan Fitur Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar di SMP Swasta Cita Bunda

 


Assalamu'alaikum.. wr..wb
Halo sahabat rumah belajar, 

Revolusi Industri 4.0 menuntut guru dapat memanfatkan teknologi dalam pembelajaran agar tidak tergerus zaman. Pesatnya teknologi tersebut harus diiringi dengan kebijakan memanfaatkan teknologi. Pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan 

Salah satu sekolah yang potensial dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran yaitu SMP Swasta Cita Bunda berkenan untuk berkolaborasi dalam diseminasi memanfaatkan fitur rumah belajar dan platform merdeka mengajar. 

Dalam diseminasi tersebut dijelaskan bagaimana cara memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat dalam rumh belajar dn platform merdeka mengajar dalam pembelajaran. Antusiasme guru-guru.. Membuat diseminasi terasa menyenangkan dan bermanfaat. Semoga diseminasi dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah tersebut.

"Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar”.

#PusdatinKemendikbudristek #MerdekaBelajar #PembaTIK2022 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022  #PlatformMerdekaMengajar#BerbagiTIK


Diseminasi Praktik Baik Pemanfaatan Fitur Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar di KKG Gugus II "Cilik Riwut"

 Assalamu'alaikum..wr..wr.. 

Halo sahabat rumah belajar. 

Pada jumat, 28 Oktober 2022 saya bersama sahabat rumah belajar Kabupaten Kotawaringin Timur bertolak ke Mentaya Hilir Utara. Kami disambut ramah oleh bapak/ibu Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus II "Cilik Riwut" Menyatakan Hilir Utara. 

Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus II "Cilik Riwut" Menyatakan Hilir Utara, merupakan guru-guru dari jenjang Sekolah Dasar (SD). Walaupun kami dari jenjang SMP dan SMA, mereka menyambut baik kami untuk berbagi dan berkolaborasi. 

Sekitar 52 orang guru yang mengikuti keguatan diseminasi ini. Mereka sangat antusias untuk mendengarkan bagaiamana memanfaatkan rumah belajar dan platform merdeka mengajar.


"Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar”.

#PusdatinKemendikbudristek #MerdekaBelajar #PembaTIK2022 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022  #PlatformMerdekaMengajar#BerbagiTIK

Kolaborasi Menuju Transformasi Ekosistem Digital


Assalamu'alaikum..wr..wb.. 

Halo sahabat rumah belajar, 

Pentingnya ekosistem digital di era revolusi Industri 4.0. Perkembangan teknologi yang begitu pesat menuntut guru untuk turut bertransformasi menguasai teknologi agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. 

Bentuk transformasi ekosistem digital adalah rumah belajar dan platform merdeka mengajar. Yang didalamnya terdapat berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. 

Dalam transformasi ekosistem digital diperlukan adanya kolaborasi agar mencapai hasil yang maksimal. Dengan berkolaborasi akan terbentuk ekosistem pembelajaran yang saking mendukung untuk saling berbagi dan mendapatkan berbagai pengetahuan. 

Salah satu kolaborasi yang saya lakukan yaitu berbagi praktik baik bersama SRB Nusantara dari Kalimantan Tengah, Aceh, Bengkulu, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Utara dengan tema ""Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar”. Kegiatan didukung oleh Balai Guru Penggerak Bengkulu. Alhamdulillah kegiatan berbagi dan berkolaborasi ini berjalan dengan lancar. 


" Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar”.

#PusdatinKemendikbudristek #MerdekaBelajar #PembaTIK2022 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022  #PlatformMerdekaMengajar#BerbagiTIK


Wednesday, October 26, 2022

Bank Soal sebagai Alat Ukur untuk Mengukur Ketercapaian Pembelajaran


Assalamu'alaikum.. wr.. wb

Halo sahabat rumah belajar, 

Dalam pembelajaran perlu dilakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian pembelajaran. Seorang guru bisa memanfaatkan teknologi untuk melaksanakan evaluasi tersebut. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan rumah belajar. Rumah belajar merupakan platform yang disediakan oleh kemdikbud untuk memfasilitasi pendidik dalam melaksanakan pembelajaran. Di dalam platform rumah belajar terdapat fitur bank soal yang berisi soal-soal evaluasi.


Evaluasi yang ada di dalam bank soal dapat dimanfaatkan guru untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran. Peserta didik juga langsung mendapatkan feedback dari hasil evaluasi. 


Wassalamu'alaikum..wr.. wb


"Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar”.


#PusdatinKemendikbudristek #MerdekaBelajar #PembaTIK2022 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022  #PlatformMerdekaMengajar#BerbagiTIK

Dukungan dan kolaborasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur

Assalamu'alaikum.. wr.. wb

Halo sahabat rumah belajar, 


Sinergi dalam setiap kegiatan diperlukan agar kolaborasi berjalan baik dan mendapatkan dukungan. Dengan bersinergi dan menjalin kolaborasi maka akan saling mengisi dan melengkapi. 



Hari selasa, 25 Oktober 2022 bertempat di Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah, saya disambut dengan baik oleh ibu Susiawati,S.Sos Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur. Beliau memberikan dukungan dan motivasi yang luar biasa dalam kegiatan PembaTIK Level 4 yaitu berbagi dan berkolaborasi. Kegiatan dilakukan dengan membagikan praktik baik pembelajaran memanfaatkan rumah belajar dan platform merdeka mengajar.


"Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar”.


#PusdatinKemendikbudristek #MerdekaBelajar #PembaTIK2022 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022  #PlatformMerdekaMengajar#BerbagiTIK



Monday, October 24, 2022

Diseminasi Praktik Baik Pembelajaran Pemanfaatan Fitur Rumah Belajar

Assalamualaikum..wr..wb

Halo Sahabat Rumah Belajar,

Senin, 24 Oktober 2022 bertempat di SMP Negeri 1 Sampit, saya diberikan kesempatan dan waktu untuk berbagi praktik baik pembelajaran dengan memanfaatkan fitur rumah belajar. Fitur yang saya gunakan adalah sumber belajar dan laboratorium maya. Pelaksanaan sosialisasi praktik baik berjalan dengan lancar. Alhamdulillah bapak/ibu sangat antusias. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Keantusiasan itu membuat saya lebih bersemangat. Apalagi guru-guru IPA yang sangat tertarik dengan laboratorium maya. Mereka langsung mencoba dan mempelajari fitur tersebut. Mereka mengatakan akan mengaplikasikannya di dalam kelas. 

Terima kasih kepada Kepala SMP Negeri 1 Sampit yang sudah memberikan dukungan sehingga saya bisa berbagi dan berkolaborasi kepada bapak/ibu dewan guru. Semoga apa yang saya diseminasikan bisa menjadi manfaat kepada bapak/ibu dewan guru dan bisa mengaplikasikannya di kelas yang diampu.


"Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar”.

#PusdatinKemendikbudristek #MerdekaBelajar#PembaTIK2022#DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022#PlatformMerdekaMengajar#BerbagiTIK


Sunday, October 23, 2022

Implementasi Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran

Assalamu'alaikum.. wr..wb.. 
Halo sahabat rumah belajar, 

Setiap lini kehidupan pada masa sekarang tidak bisa dihindarkan dari teknologi. Hal ini berakibat pada proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi pada proses pembelajaran memudahkan guru. Kemudahan ini dapat berupa penyampaian materi, penugasan, pemberian umpan balik sampai memberikan refleksi. 




Salah satu contoh pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran adalah sumber belajar dari kemendikbud. Fitur ini dapat dimanfaatkan oleh guru maupun peserta didik. Guru dapat menemukan materi yang mereka akan diajarkan di kelas. Peserta didik juga dapat memanfaatkan fitur ini untuk belajar secara mandiri. 

Berikut ini adalah hasil praktik baik implementasi pemanfaatan sumber belajar Kemdikbud yang telah saya lakukan di kelas yang sama ampu. Semoga dapat memberikan manfaat dan  menjadi inspirasi bagi bapak/ibu dalam proses pembelajaran. Silakan berikan masukan dan umpan balik, agar dapat menjadi perbaikan bagi saya. 
https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/84723

#PusdatinKemendikbudristek #MerdekaBelajar #PembaTIK202 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022  #PlatformMerdekaMengajar #BerbagiTIK

Wednesday, October 19, 2022

BIMBINGAN TEKNIS PEMBATIK LEVEL 4 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SESI 1

Assalamu'alaikum...wr…wb.

Hai... Sahabat Rumah Belajar.

Sahabat, hari ini merupakan kegiatan Pembimbingan Sinkronus Pembatik Level 4 Provinsi Kalimantan Tengah. Sebuah kesempatan yang sangat berharga bertemu peserta PembaTIK Level 4 yang sudah terpilih 30 besar untuk berkolaborasi dan bertransformasi menumbuhkan ekosistem digital menuju merdeka belajar. 





Adapun Pembimbingan Sinkronus Pembatik Level 4 Provinsi Kalimantan Tengah sesi 1 adalah sebagai berikut:


1.    Materi dari nara sumber Pusdatin Kemdikbudristek: Ai Sri Nurhayati, S.Si, M.Si

Paparan panduan teknis peserta pembatik level 4 tahun 2022 tentang penugasan peserta yaitu kegiatan tatap muka/maya, Vlog (Youtube, Tiktok, IG, FB), dan Blog.

2.    Paparan 1 oleh DRB Ferry Amos Slat

Paparan yang disampaikan yaitu Publikasi KTI untuk guru. Publikasi KTI untuk guru bertujuan untuk membekali Sahabat Rumah Belajar dengan kemampuan membaca, menganalisis data, memprediksi, mengantisipasi, dan menuangkan gagasan secara tertulis, baik tulisan ilmiah populer, maupun karya tulis ilmiah tentang pemanfaatan Rumah Belajar, best practice pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan inovasi-inovasi pembelajaran berbasis TIK lainnya dalam rangka pengembangan profesi guru. Sedangkan tujuan khusus adalah Sahabat Rumah Belajar dapat: Mendiskripsikan teknik penulisan karya tulis ilmiah, Mendiskripsikan teknik penulisan artikel ilmiah popular, Mempublikasikan ide/gagasan/pemikiran melalui artikel ilmiah populer di Blog PENA dan karya tulis ilmiah di Jurnal Teknodik.

3.    Paparan 2 oleh DRB Fitria Yunita dan DRB Jamaluddin

Paparan yang disampaikan yaitu Membangun Komunikasi & kolaborasi (Tips & Trik Berbagi melalui kegiatan tatap maya). Pentingnya berkomunikasi dan berkolaborasi dan memahami tip dan trik berkomunikasi dan berkolaborasi dalam pemanfaatan Rumah Belajar. Karena maju dan suksesnya sebuah program atau organisasi salah satunya bergantung kepada komunikasi yang dilakukan dengan baik. Kemampuan berbagi pengetahuan dan pengalaman (sharing) praktik baik inovasi pembelajaran yang telah diterapkan Sahabat Rumah Belajar, kepada sesama rekan pendidik dan tenaga kependidikan, sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya.

4.    Paparan 3 oleh DRB Achmad Mujahid dan DRB Burhannudin

Paparan yang disampaikan yaitu Strategi berbagi melalui medsos (Tips & Trik Vlog dan Blog).

 

Demikian sahabat untuk hari ini. Terimakasih 

Salam Rumah Belajar.